Berikut ini sekilas fakta unik dan menarik seputar burung merpati yang perlu Anda ketahui:
1. Merpati adalah burung peliharaan manusia yang paling lama
Burung merpati diketahui telah hidup berdampingan dengan manusia sejak ribuan tahun lalu. Hal ini dibuktikan dalam sebuah gambar pertama dari merpati yang ditemukan para arkeolog di Mesopotamia (Irak) yang telah ada sejak 3000 SM dan Sumeria yang terletak di Mesopotamia dipercaya sebagai kota pertama yang berhasil mengembangkan merpati dan kini menyebar hampir ke seluruh negara di dunia.
Saat itu merpati yang berwarna putih dianggap sebagai burung suci yang kerap disembah. Dalam perkembangannya merpati telah berperan banyak dalam sejarah manusia, mulai dari simbol para dewa, hewan peliharaan, makanan, dan pahlawan perang.
2. Kotoran merpati adalah pupuk terbaik di dunia
Saat ini kotoran merpati kerap menjadi masalah utama bagi penduduk di kota-kota besar. Namun pada abad 16 hingga 18, kotoran merpati di Eropa justru dianggap sebagai sesuatu yang paling berharga.
Kotoran merpati bisa menjadi pupuk yang lebih ampuh daripada pupuk kandang. Pada masa itu, setiap peternakan merpati selalu dijaga ketat untuk mencegah pencurian kotorannya. Bahkan pada abad ke-16, kotoran merpati di Inggris dijadikan salah satu bahan sendawa yang merupakan unsur penting dari mesiu, sehingga menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi.
Yang lebih unik, masyarakat Iran dilarang mengkonsumsi merpati. Kandang-kandang merpati dibangun hanya untuk memproduksi kotoran yang digunakan sebagai pupuk untuk perkebunan melon. Di Prancis dan Italia, kotoran merpati banyak digunakan untuk menyuburkan perkebunan anggur dan rami.
3. Merpati adalah pembawa pesan
Di Suriah dan Persia, sekitar abad ke-5 SM, burung merpati mulai digunakan sebagai pembawa pesan. Pada masa itu, kebutuhan komunikasi yang cepat menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan daripada menggunakan kurir berkuda.
Kemudian pada abad ke-12, merpati pos mulai banyak digunakan di Baghdad, serta kota-kota utama di Suriah dan Mesir.
Pada saat itu pula, pemanfaatan merpati sampai ke Romawi dan sering digunakan untuk membawa hasil pertandingan olahraga besar seperti Olimpiade. Karena itulah, sampai sekarang ritual melepas merpati putih selalu dilakukan pada pembukaan Olimpiade. Sementara di Inggris, yang lebih popular dengan sepakbola, merpati sering digunakan dalam setiap pertandingan untuk menyampaikan hasil pertandingan.
4. Merpati adalah pahlawan perang
Pemanfaatan merpati di medan perang
Pada masa modern, merpati banyak digunakan selama Perang Dunia I dan II. Dalam peperangan yang melibatkan beberapa negara itu, merpati telah menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia dengan membawa pesan di garis musuh. Merpati juga sering dibawa kapal-kapal perang untuk memberi kabar atau lokasi jika mereka diserang kapal selam milik musuh.
Sejarah mencatat bagaimana merpati sanggup melintasi terjangan peluru dan gas-gas beracun hanya untuk pulang ke rumah dengan membawa pesan rahasia. Merpati punya peran penting dalam intelijen dan dunia militer. Terlebih saat itu komunikasi adalah sesuatu hal yang sangat penting, ketika dunia belum mengenal teknologi canggih seperti GPS dan radio satelit.
Hebatnya lagi, merpati-merpati yang pernah berjasa dalam perang tersebut menerima bintang jasa dan dianggap pahlawan. Bahkan pada tahun 2004, India mendirikan layanan pensiun bagi burung merpati yang pernah berjasa untuk menjalani sisa-sisa harinya secara tenang.
5. Merpati yang paling terkenal di dunia
Merpati yang menyelamatkan 194 Tentara Saat Perang Dunia I
Selama masa Perang Dunia I, merpati Cher Ami menyelamatkan banyak tentara Prancis dengan membawa pesan dari garis musuh, di tengah-tengah pertempuran cukup sengit. Lebih dari 200 ribu burung merpati didaftarkan pada ketentaraan Amerika Serikat (AS) selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Mereka mengantarkan banyak pesan penting. Dan dengan melakukan hal tersebut, para burung merpati itu menyelamatkan nyawa ribuan tentara di Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Cher Ami, salah satunya menjadi pahlawan bagi sekitar 200 tentara AS yang terkepung di belakang garis musuh di Prancis pada 1918. Demikian dilansir Vintage News, Sabtu (20/5/2017).
Kala itu, pertempuran sengit berlangsung di Argonne. Bahkan, sejarah mencatat, ini adalah salah satu pertempuran besar dalam Perang Dunia I yang membuat 500 tentara Amerika terdampar di zona musuh. Mereka tidak memiliki makanan dan amunisi serta kalah telak dalam kepungan tentara Jerman. Keadaan mereka diperburuk saat para tentara Amerika ini terekspos dalam baku tembak karena tentara sekutu mengira mereka adalah musuh.
Dimulai pada 3 Oktober 1918 hingga keesokan harinya, lebih dari 300 tentara Amerika terbunuh. Tinggal 194 tentara tersisa, dan mereka pun sudah tidak memiliki harapan hidup lagi. Satu harapan terakhir mereka adalah mengirimkan pesan melalui salah satu dari tiga burung merpati yang mereka miliki.
Dua burung merpati pertama ditembak jatuh oleh musuh. Tinggallah Cher Ami. Di tengah keputusasaan, para tentara ini tidak memiliki pilihan lain kecuali menuliskan catatan terakhir mereka:
"Kami berada di jalan yang paralel dengan 276.4. Unit artileri kami sendiri menargetkan serangan mereka langsung ke kami. Demi Tuhan, hentikan serangan itu."
Cher Ami lepas landas. Dan saat terbang melintasi medan pertempuran, ia ditembak jatuh oleh tentara Jerman. Tetapi, entah bagaimana Cher Ami mampu terbang lagi. Dalam keadaan terluka, ia terbang 25 mil untuk menyelesaikan misinya dan menyelamatkan hampir 200 tentara tersebut.
Cher Ami tiba di markas burung merpati hanya dalam 25 menit. Tubuhnya diselimuti darah, sebutir peluru bersarang di dadanya, satu matanya buta dan ia berjalan hanya dengan satu kaki. Meski dalam keadaan cidera parah, ia menjadi pahlawan bagi batalion yang hilang. Akhirnya, pada 7 Oktober, ke-194 tentara tersebut diselamatkan.
Tenaga medis berhasil menyelamatkan nyawa Cher Ami. Bahkan, mereka membuatkan kaki kayu untuk mengganti kaki sang merpati ini. Ia menjadi pahlawan perang dan mengisi kolom headline di berbagai surat kabar Amerika.
Pemerintah Prancis menganugerahkan medali Croix de guerre atau Cross of War untuk keberanian Cher Ami. Namun hidupnya tidak bertahan lama. Luka-luka yang diderita Cher Ami membuatnya menghembuskan napas terakhir setahun kemudian.
Cher Ami, salah satunya menjadi pahlawan bagi sekitar 200 tentara AS yang terkepung di belakang garis musuh di Prancis pada 1918. Demikian dilansir Vintage News, Sabtu (20/5/2017).
Kala itu, pertempuran sengit berlangsung di Argonne. Bahkan, sejarah mencatat, ini adalah salah satu pertempuran besar dalam Perang Dunia I yang membuat 500 tentara Amerika terdampar di zona musuh. Mereka tidak memiliki makanan dan amunisi serta kalah telak dalam kepungan tentara Jerman. Keadaan mereka diperburuk saat para tentara Amerika ini terekspos dalam baku tembak karena tentara sekutu mengira mereka adalah musuh.
Dimulai pada 3 Oktober 1918 hingga keesokan harinya, lebih dari 300 tentara Amerika terbunuh. Tinggal 194 tentara tersisa, dan mereka pun sudah tidak memiliki harapan hidup lagi. Satu harapan terakhir mereka adalah mengirimkan pesan melalui salah satu dari tiga burung merpati yang mereka miliki.
Dua burung merpati pertama ditembak jatuh oleh musuh. Tinggallah Cher Ami. Di tengah keputusasaan, para tentara ini tidak memiliki pilihan lain kecuali menuliskan catatan terakhir mereka:
"Kami berada di jalan yang paralel dengan 276.4. Unit artileri kami sendiri menargetkan serangan mereka langsung ke kami. Demi Tuhan, hentikan serangan itu."
Cher Ami lepas landas. Dan saat terbang melintasi medan pertempuran, ia ditembak jatuh oleh tentara Jerman. Tetapi, entah bagaimana Cher Ami mampu terbang lagi. Dalam keadaan terluka, ia terbang 25 mil untuk menyelesaikan misinya dan menyelamatkan hampir 200 tentara tersebut.
Cher Ami tiba di markas burung merpati hanya dalam 25 menit. Tubuhnya diselimuti darah, sebutir peluru bersarang di dadanya, satu matanya buta dan ia berjalan hanya dengan satu kaki. Meski dalam keadaan cidera parah, ia menjadi pahlawan bagi batalion yang hilang. Akhirnya, pada 7 Oktober, ke-194 tentara tersebut diselamatkan.
Tenaga medis berhasil menyelamatkan nyawa Cher Ami. Bahkan, mereka membuatkan kaki kayu untuk mengganti kaki sang merpati ini. Ia menjadi pahlawan perang dan mengisi kolom headline di berbagai surat kabar Amerika.
Pemerintah Prancis menganugerahkan medali Croix de guerre atau Cross of War untuk keberanian Cher Ami. Namun hidupnya tidak bertahan lama. Luka-luka yang diderita Cher Ami membuatnya menghembuskan napas terakhir setahun kemudian.
6. Keturunan merpati batu atau rock dove
Merpati liar yang selama ini kita lihat di setiap kota adalah keturunan merpati batu/rock dove (Columba livia) yang banyak ditemukan di tebing-tebing daerah pesisir. Sebutan pigeon atau merpati sebenarnya berasal dari kata latin “pipio” yang berarti “burung muda”.
Ucapan itu kemudian dilatahkan orang Prancis pada masa dulu sebagai “pijon”, sampai akhirnya masyarakat Inggris menyebutnya pigeon, dan resmi digunakan di seluruh dunia untuk menyebut spesies rock dove. Nama lainnya adalah domestic pigeon (merpati lokal) dan feral pigeon (merpati liar). Namun pada tahun 2002, pada ahli burung di Inggris dan Amerika sepakat menggunakan kembali nama rock dove.
7. Merpati sering menganggukkan kepalanya
Merpati mempunyai sepasang mata yang berada di sisi kepala. Karena itu, merpati memiliki pandangan monokular daripada binokular. Ia akan mengangguk-anggukkan kepalanya agar penglihatannya lebih dalam/jelas.
Matanya bekerja jauh lebih baik pada gambar yang diam atau objek tidak bergerak. Karena itulah, ketika burung ini berjalan, kepalanya terkadang masih berada di belakang atau tertinggal, kemudian akan mengangkat kepalanya ke depan dan begitu seterusnya. Hal tersebut memungkinkan mereka untuk mendapatkan pandangan yang tajam.
8. Merpati sebagai burung pos
Layanan udara surat-menyurat dengan memanfaatkan merpati dimulai pada tahun 1896 antara Selandia Baru dan Great Barrier Reef. Peristiwa tenggelamnya Kapal SS Wairarapa di Great Barrier Reef yang menewaskan lebih dari 134 jiwa menjadi penyebab munculnya layanan merpati pos ini.
Berita mengenai bencana tersebut tidak diterima Selandia Baru selama 3-hari. Sejak itulah mereka mendirikan layanan merpat pos di kedua pulau tersebut.
Pesan pertama dilakukan pada Januari 1896, dan hanya butuh waktu 2 jam untuk mencapai Aukland. Lebih dari 5 pesan bisa dibawa oleh masing-masing merpati, dan untuk setiap pesannya dilengkapi perangko khusus “merpati-gram” yang bernilai 20 sen, yang dibayar tunai sebelum burung dilepaskan.
9. Merpati dalam bursa saham
Salah satu keluarga terkaya dan paling terkenal di dunia diketahui mengumpulkan sebagian harta kekayaannya dengan memanfaatkan merpati. Pada awal tahun 1800-an, keluarga Rothschild mendirikan beberapa loft/kandang merpati di seluruh Eropa untuk membawa informasi antara rumah-rumah keuangan (financial house). Metode ini terbukti lebih cepat dan lebih efisien daripada menggunakan alat komunikasi lain yang tersedia saat itu.
Kecepatan layanan yang dikombinasi dengan kemampuan mengirim dan menerima informasi di tengah persaingan bisnis ternyata bisa membantu keluarga Rothschild mengumpulkan harta kekayaannya yang tidak akan habis tujuh turunan.
10. Perilaku merpati saat berbiak
Sepasang merpati liar akan hidup dan berkembang biak hingga 8 kali dalam setahun. Kondisi breeding ditentukan oleh kelimpahan makanan. Telur akan dierami kedua induknya selama 18-19 hari, lalu kedua induk memberi makan burung muda/anaknya dengan susu dari temboloknya (crop milk). Dua bulan kemudian, burung muda siap menjadi dewasa dan akan meninggalkan sarangnya.
11. Merpati jadi ladang bisnis
Kita mungkin mengangaap merpati yang banyak ditemukan di taman kota sebagai burung liar yang selalu mengotori lingkungannya. Tapi banyak dari kita yang tidak menyadari, ada perputaran uang cukup besar dalam dunia merpati balap.
Beberapa waktu lalu, seekor merpati balap dijual dengan harga fantastis, 132.517 dolar AS (setara Rp 1,7 miliar). Dia merupakan juara dunia merpati balap, setelah mengalahkan 21.000 merpati lainnya.
12. Merpati dan orang-orang terkenal
Tahukah Anda, penggemar merpati tak hanya kalangan biasa saja. Merpati pun memiliki penggemar dari kalangan terkenal. Ratu Elizabeth dari Inggris memiliki beberapa kandang merpati (loft) di Sandringham, Norfolk. Begitu juga Elvis Presley, Mike Tyson, Paul Newman, dan Joanne Woodward. Bahkan percancang busana Maurizzo Gucci rela menghabiskan 10.000 dolar AS hanya untuk membeli seekor merpati Amerika.
13. Pembantaian masal burung merpati
Merpati liar yang selama ini kita lihat di setiap kota adalah keturunan merpati batu/rock dove (Columba livia) yang banyak ditemukan di tebing-tebing daerah pesisir. Sebutan pigeon atau merpati sebenarnya berasal dari kata latin “pipio” yang berarti “burung muda”.
Ucapan itu kemudian dilatahkan orang Prancis pada masa dulu sebagai “pijon”, sampai akhirnya masyarakat Inggris menyebutnya pigeon, dan resmi digunakan di seluruh dunia untuk menyebut spesies rock dove. Nama lainnya adalah domestic pigeon (merpati lokal) dan feral pigeon (merpati liar). Namun pada tahun 2002, pada ahli burung di Inggris dan Amerika sepakat menggunakan kembali nama rock dove.
7. Merpati sering menganggukkan kepalanya
Merpati mempunyai sepasang mata yang berada di sisi kepala. Karena itu, merpati memiliki pandangan monokular daripada binokular. Ia akan mengangguk-anggukkan kepalanya agar penglihatannya lebih dalam/jelas.
Matanya bekerja jauh lebih baik pada gambar yang diam atau objek tidak bergerak. Karena itulah, ketika burung ini berjalan, kepalanya terkadang masih berada di belakang atau tertinggal, kemudian akan mengangkat kepalanya ke depan dan begitu seterusnya. Hal tersebut memungkinkan mereka untuk mendapatkan pandangan yang tajam.
8. Merpati sebagai burung pos
Layanan udara surat-menyurat dengan memanfaatkan merpati dimulai pada tahun 1896 antara Selandia Baru dan Great Barrier Reef. Peristiwa tenggelamnya Kapal SS Wairarapa di Great Barrier Reef yang menewaskan lebih dari 134 jiwa menjadi penyebab munculnya layanan merpati pos ini.
Berita mengenai bencana tersebut tidak diterima Selandia Baru selama 3-hari. Sejak itulah mereka mendirikan layanan merpat pos di kedua pulau tersebut.
Pesan pertama dilakukan pada Januari 1896, dan hanya butuh waktu 2 jam untuk mencapai Aukland. Lebih dari 5 pesan bisa dibawa oleh masing-masing merpati, dan untuk setiap pesannya dilengkapi perangko khusus “merpati-gram” yang bernilai 20 sen, yang dibayar tunai sebelum burung dilepaskan.
9. Merpati dalam bursa saham
Salah satu keluarga terkaya dan paling terkenal di dunia diketahui mengumpulkan sebagian harta kekayaannya dengan memanfaatkan merpati. Pada awal tahun 1800-an, keluarga Rothschild mendirikan beberapa loft/kandang merpati di seluruh Eropa untuk membawa informasi antara rumah-rumah keuangan (financial house). Metode ini terbukti lebih cepat dan lebih efisien daripada menggunakan alat komunikasi lain yang tersedia saat itu.
Kecepatan layanan yang dikombinasi dengan kemampuan mengirim dan menerima informasi di tengah persaingan bisnis ternyata bisa membantu keluarga Rothschild mengumpulkan harta kekayaannya yang tidak akan habis tujuh turunan.
10. Perilaku merpati saat berbiak
Sepasang merpati liar akan hidup dan berkembang biak hingga 8 kali dalam setahun. Kondisi breeding ditentukan oleh kelimpahan makanan. Telur akan dierami kedua induknya selama 18-19 hari, lalu kedua induk memberi makan burung muda/anaknya dengan susu dari temboloknya (crop milk). Dua bulan kemudian, burung muda siap menjadi dewasa dan akan meninggalkan sarangnya.
11. Merpati jadi ladang bisnis
Kita mungkin mengangaap merpati yang banyak ditemukan di taman kota sebagai burung liar yang selalu mengotori lingkungannya. Tapi banyak dari kita yang tidak menyadari, ada perputaran uang cukup besar dalam dunia merpati balap.
Beberapa waktu lalu, seekor merpati balap dijual dengan harga fantastis, 132.517 dolar AS (setara Rp 1,7 miliar). Dia merupakan juara dunia merpati balap, setelah mengalahkan 21.000 merpati lainnya.
Tahukah Anda, penggemar merpati tak hanya kalangan biasa saja. Merpati pun memiliki penggemar dari kalangan terkenal. Ratu Elizabeth dari Inggris memiliki beberapa kandang merpati (loft) di Sandringham, Norfolk. Begitu juga Elvis Presley, Mike Tyson, Paul Newman, dan Joanne Woodward. Bahkan percancang busana Maurizzo Gucci rela menghabiskan 10.000 dolar AS hanya untuk membeli seekor merpati Amerika.
13. Pembantaian masal burung merpati
Merpati passenger yang langka
Bencana paling besar dalam sejarah merpati adalah pembantaian massal merpati passenger (passenger pigeon) di Amerika Utara, awal abad ke-20. Diperkirakan populasi merpati passenger saat itu berjumlah 3 – 5 juta ekor.
Pada tahun 1914, sekitar 100.000 ekor merpati terbang bergerombol dan membuat langit menjadi hitam. Kalangan pemburu kemudian menembakinya tanpa tersisa. Hal itu berlangsung setiap tahun, sehingga populasi merpati ini terus mengalami penurunan dan akhirnya menjadi spesies langka.
Hal yang sama menimpa puluhan ribu merpati balap yang dilepaskan dari Nantes, Prancis, dalam rangka ulangtahun ke-100 Perkumpulan Merpati Balap Kerajaan di Inggris. Dari 60.000 ekor merpati yang dilepas, hanya beberapa ekor saja yang kembali selamat.
14. Merpati sebagai penyelamat
Proyek Sea Hunt
Selama ini merpati dianggap sebagai burung yang banyak digunakan untuk tujuan olahraga, makanan, dan pembawa pesan. Namun sebuah tim peneliti menemukan bukti bahwa merpati bisa dilatih menyelamatkan nyawa manusia di laut, dengan tingkat keberhasilan tinggi.
Dalam sebuah proyek bernama Sea Hunt pada tahun 1940-an, sejumlah burung merpati dilatih mengenali jaket merah atau kuning saat mengambang di air. Ternyata merpati bisa menemukan para korban dari kapal / perahu yang terbalik lebih cepat daripada manusia.
Merpati bisa melihat warna seperti manusia. Selain itu, mereka memiliki kemampuan melihat warna ultraviolet, yang tidak bisa dilakukan mata manusia. Inilah alasan mengapa merpati bisa dilatih untuk menyelamatkan nyawa manusia.
15. Merpati dalam berita
Salah satu kantor berita yang paling terkenal di dunia, Reuters, memulai bisnisnya di seluruh Eropa dengan memanfaatkan merpati terlatih. Layanan ini dimulai tahun 1850, dengan 45 ekor merpati yang membawa berita dan informasi saham terbaru dari Aachen di Jerman ke Brusels di Belgia.
Meski saat itu telah ada layanan telegraf antarkedua negara, sering terjadi hambatan dalam jalur trasnmisi yang membuat komunikasi menjadi sulit dan lebih lambat.
16. Musuh alami burung merpati
Alap-alap kawah yang berburu merpati [natgeo]
Musuh alami merpati liar paling terkenal adalah manusia, yang mampu membantai jutaan ekor di seluruh dunia. Namun musuh nyata bagi merpati adalah burung peregrine falcon atau alap-alap kawah. Burung ini didatangkan dari habitat alaminya di sepanjang garis pantai ke kota-kota besar untuk mengontrol populasi burung merpati liar. Alap-alap kawah dikenal sebagai burung paling cepat di dunia, dengan kecepatan lebih dari 200 mph (sekitar 300 km/jam)
17. Merpati termasuk burung cerdas
18. Dimanfaatkan Untuk Kejahatan
Di zaman modern seperti ini, kemampuan luar biasa dari merpati itu justru dimanfaatkan untuk kejahatan oleh orang tak bertanggungjawab. Pasalnya seekor merpati ditemukan terbang menuju Kuwait dengan membawa kantong berisi dengan ratusan pil obat-obatan terlarang.
Seekor burung merpati terbang membawa narkoba. (Foto: Viral For Real)
Sebagaimana dilansir dari Viral For Real, Minggu (28/5/2017), burung merpati tersebut kedapatan membawa 178 butir narkoba di dalam kantong yang dibuat menyerupai tas punggung tersebut. Menurut laporan surat kabar lokal Kuwait, Al-Rai, burung merpati itu dipercaya terbang dari arah Irak. Pihak berwenang setempat mengaku sebelumnya telah mendengar bahwa merpati telah digunakan untuk penyelundupan narkoba.
Namun, penangkapan terhadap burung ini meripakan penangkapan untuk pertama kalinya. Sebelumnya, pada 2015 seekor merpati juga tertangkap membawa kokain di Costa Rica dan pada 2011, Kepolisian Kolombia menemukan seekor burung yang kesulitan terbang. Ternyata burung tersebut sulit terbang karena kelebihan beban saat membawa paket kokain dan mariyuana.
19. kesetiaan Burung Merpati Untuk Kita Renungi
Ternyata hewan-hewan pun bisa setia, bahkan sampai mati. Cinta hewan yang sering dianggap “main-main” ternyata bisa mengalahkan kesetiaan manusia. Bisa dilihat contohnya dari manusia yang sering poligami dan selingkuh. Tapi beberapa jenis hewan seperti merpati dapat setia pada pasangan hidupnya, sampai mati.
Merpati sangat setia terhadap pasangannya, kalau merpati yang sudah berpasangan dipisahkan ke tempat yang berbeda, mereka bisa sedih, dan jika diletakkan di satu kandang yang sama, mereka akan merasa nyaman, nah kalau merpati diletakkan dengan merpati yang bukan pasangannya mereka akan bertengkar.
Bagi merpati yang sudah punya pasangan, mereka sulit dipisahkan, kebersamaan si jantan dan betina akan sangat erat, jika keduanya dipisahkan, si jantan ini bisa terbang sangat cepat melebihi kecepatannya yang biasa hanya demi mengejar si merpati betina. Dan si jantan ini bisa melacaknya, meski dengan jarak yang sangat jauh, dan begitupun sebaliknya.
Ketika si jantan membuahi si betina, dia bakal bertanggung jawab membuat sarang untuk bertelur. Si jantan dengan sabarnya bolak balik ngambilin helai demi helai jerami hingga sarang bisa digunakan. Dan si betina pun ikut membantu merapikan sarangnya. Ketika mengerami telur, mereka bergantian. Ketika telur menetas, sang jantan mencari makanan untuk makanan anak dan istrinya dan memberikan makanannya langsung dari mulut ke mulut. Meskipun pasangannya sudah mati, mereka nggak akan berpindah hati ke merpati lain.
Yaah... seandainya kita punya pasangan yang setia kayak gitu, pasti hidup bahagia banget.
Itulah beberapa keunikan dan fakta-fakta yang menarik seputar burung merpati, semoga bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua.
--o0o--
0 Response to "Fakta Unik Seputar Burung Merpati"
Posting Komentar